Saturday, September 2, 2017

Pantaiku

Semerbak ombak yang makin terngiang di pikiranku seakan ia akan muncul dalam sekejap saat membuka mata ini.

Wanginya dan suara deburan ombak seakan tak pernah hilang dari ingatanku. Suara burung pantai yang beriringan dengan suara datangnya ombak bagaikan tarian yang saling beriringan.

Pasirnya yang putih, hangatnya matahari dengan selimut angin yang tak pernah lepas di bawah langit biru dengan bantalan awan yang mempercantik suasana hari.

Tak lupa jejak-jejak kaki yang di selingi berbagai bentuk karang yang berserakan di bibir pantai bagaikan di negeri dongeng dengan tumpukan permen dengan berbagai warna dan rasa. Seakan tak pernah puas hanya dengan memandangnya.

Warna airnya yang jernih menggoda diri untuk segera merelakan tubuh ini untuk  bisa segera menikmati kenyamanan saat berada di paraduannya.

Percikan yang muncul selaras dengan pancaran warna yang timbul dari sinaran matahari membuat  warnanya semakin jernih seakan berada dalam sirup raksasa dan ingin segera memuaskan dahaga dan menghabiskan hingga tak bersisa hingga tetes terakhir.

Itulah kenangan bersama pantaiku. Seakan kembali ke kampung halaman, kembali ke ibunda tercinta yng tak pernah puas menikmati keindahan dan kehangatan saat bersama.

Kerinduan ananda yang amat sangat menggugah kalbu dan pikiran agar dapat segera bersua.

Tunggulah di saat yang telah di janjikan untuk segera bersama.

Waktu akan datang dan pergi tapi tujuan hati inilah yang pasti, tempatmu tuk bersandar diri.